Jumat, 17 April 2009

Keracunan Darah (Sepsis)

Definisi Keracunan Darah

Keracunan darah adalah istilah yang nonspesifik yang digunakan terutama oleh individual-individual nonmedis yang menggambarkan, dalam arti yang paling luas, segala kondisi-kondisi medis yang kurang baik yang disebabkan oleh kehadiran dari segala agen yang beracun dalam darah. Biasanya, orang kebanyakan yang menggunakan istilah keracunan darah merujuk pada kondisi-kondisi medis yang timbul ketika bakteri-bakteri atau produk-produk mereka (atau kedua-duanya) mencapai darah. Keracunan darah bukan istilah medis dan tidak nampak pada banyak kamus-kamus medis atau publikasi-publikasi ilmiah. Bagaimanapun, ketika ia digunakan, istilah medis yang benar yang hampir mendekati arti yang dimaksudkan adalah sepsis. Banyak pengarang-pengarang medis mempertimbangkan istilah-istilah keracunan darah dan sepsis dapat saling ditukarkan, namun kecenderungannya adalah untuk menggunakan istilah sepsis.

Definisi Sepsis

Sepsis adalah kondisi medis yang berpotensi berbahaya atau mengancam nyawa, yang ditemukan dalam hubungan dengan infeksi yang diketahui atau dicurigai (biasanya namun tidak terbatas pada bakteri-bakteri) yang tanda-tanda dan gejala-gejalanya memenuhi paling sedikit dua dari kriteria-kriteria berikut dari sindrom respon peradangan sistemik atau systemic inflammatory response syndrome (SIRS):

  • denyut jantung yang meningkat (tachycardia) >90 detak per menit waktu istirahat
  • temperatur tubuh tinggi (>100.4F atau 38C) atau rendah (<96.8f>
  • kecepatan pernapasan yang meningkat dari >20 napas per menit atau PaCO2 (tekanan parsial dari karbondioksida dalam arteri darah) <32>
  • jumlah sel darah putih yang abnormal (>12000 sel/µL atau <4000>10% bands [tipe yang belum matang dari sel darah putih])

Pasien-pasien yang memenuhi kriteria-kriteria diatas mempunyai sepsis dan juga diistilahkan septic. Kriteria ini diusulkan oleh beberapa lembaga-lembaga medis dan mungkin terus menerus dimodofikasi oleh kelompok-kelompok medis lain. Contohnya, kelompok-kelompok pediatric (penyakit anak-anak) menggunakan empat kriteria yang sama yang didaftar diatas namun memodifikasi nilai-nilai untuk setiapnya untuk membuat kriteria SIRS untuk anak-anak. Kelompok-kelompok lain ingin menambah kriteria, namun sekarang ini ini adalah definisi yang paling luas diterima.

Istilah-istilah yang sering digunakan ditempat dari sepsis adalah bacteremia, septicemia, dan keracunan darah. Bagaimanapun, bacteremia berarti kehadiran dari bakteri-bakteri dalam darah; ini dapat terjadi tanpa segala dari kriteria yang didaftar diatas dan harus tidak dikacaukan dengan sepsis. Contohnya, anda dapat menggosk gigi anda dan memperoleh bacteremia untuk waktu yang singkat dan tidak mempunyai kriteria SIRS yang terjadi. Sayangnya, septicemia telah mempunyai berbagai definisi-definisi dari waktu ke waktu; ia telah didefinisikan sebagai bacteremia, keracunan darah, bacteremia yang menjurus pada sepsis, sepsis, dan variasi-variasi lain. Meskipun septicemia tampak seringkali pada literatur medis, seorang pembaca harus yakin definisi mana yang digunakan oleh pengarang. Beberapa ahli-ahli menyarankan istilah-istilah keracunan darah dan septicemia tidak digunakan karena mereka terdefinisi dengan buruk, namun adalah sulit untuk mengabaikan istilah-istilah macam itu yang telah digunakan berdekade-dekade.

source: http://www.totalkesehatananda.com/sepsis1.html

Apakah Asma Anda Sudah Terkontrol

Asma adalah penyakit saluran nafas kronik, yang sangat mengganggu bila terjadinya serangan terlalu sering. Kadang tiap bulan, setiap minggu, tiap hari, bahkan tiap saat, sehingga menggangu aktivitas. Aktivitas yang terganggu bisa berupa anak tidak hadir disekolah atau orang dewasa tidak bisa masuk ke tempat kerja. Hal ini diungkapkan oleh Prof. dr. Hadiarto Mangunnegoro, Sp.P, FCCP(K) yang bertindak sebagai narasumber seminar mengenai asma dengan tema "You Can Control Your Asthma” di Rumah Sakit ASRI, Jakarta.

Kenali Asma Anda
Proses Yang Terjadi
Secara sederhana, asma didefinisikan sebagai terjadinya penyempitan saluran nafas akibat suatu proses peradangan (inflamasi). Pada asma, terjadi 3 (tiga) jenis proses yang bersamaan, yaitu :
  1. Peradangan (inflamasi) pada saluran nafas
  2. Penyempitan saluran nafas (bronkokonstriksi)
  3. Pengeluaran cairan mukus/lendir pekat secara berlebihan

Gejala
Akibat dari tiga proses pada asma, maka pasien asma dapat mengalami kesukaran bernafas atau sesak yang disertai batuk dan mengi. Bentuk serangan akut asma mulai dari batuk yang terus-menerus, kesulitan menarik nafas atau mengeluarkan nafas sehingga perasaan dada seperti tertekan, serta nafas yang berbunyi. Umumnya serangan asma terjadi pada malam menjelang pagi hari. Bentuk serangan bisa terjadi secara berbeda-beda dari waktu ke waktu.

Faktor resiko
Secara singkat, dapat digambarkan bahwa rumusan asma adalah:

Asma = faktor genetik + faktor pencetus

Fantor genetik merupakan bakat pada seseorang yang ditandai terdapatnya gen tertentu pada seseorang pengidap asma. Gen didapat karena diturunkan. Untuk menjadi “sakit” asma, faktor keturunan saja tidak cukup, harus ada faktor pencetus.

Faktor pencetus dapat digolongkan menjadi faktor pencetus dari luar tubuh dan dalam tubuh. Yang termasuk faktor pencetus dari dalam tubuh yaitu infeksi saluran nafas, kecemasan, stres psikis, aktivitas, olahraga, maupun emosi berlebihan. Faktor pencetus dari luar tubuh yaitu debu (debu rumah), serbuk bunga, bulu binatang, zat makanan, minuman, obat tertentu, zat warna, bau-bauan, bahan kimi, polusi udara, serta perubahan cuaca atau suhu.

Gejala asma biasanya muncul setelah penderitanya yang memang memiliki faktor genetik, mengalami kontak dengan faktor pencetus. Secara teoritis, melihat rumus diatas, apabila faktor pencetus dihindari, maka asma (bisa) “sembuh”.

Pemeriksaan
Sebenarnya, asma cukup mudah dikenali dari wawancara dan pemeriksaan fisik. Namun untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit lain, ataupun menilai derajat keparahan yang terjadi, dan kemungkinan alergen yang berpotensi sebagai faktor pencetus, maka diperlukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan tersebut diantaranya adalah foto rontgen dada, uji spirometri, dan tes alergi.

Pengobatan
Obat asma terdiri dari atas obat pelega dan obat pengontrol.
Obat pelega (reliever) digunakan saat asma sedang kambuh untuk meredakan serangan asma. Obat yang termasuk di dalamnya bertujuan melebarkan jalan napas. Kerja obat pelega cepat, namun efeknya cepat menurun sehingga obat jenis ini hanya digunakan bila perlu, yaitu bila ada tanda atau gejala serangan asma.

Obat pengontrol (controller) digunakan sehari-hari untuk mengatasi peradangan (inflamasi) yang terjadi, agar menjaga paru dan saluran napas penderita asma tidak semakin rusak. Obat ini tidak diperuntukan bagi serangan asma.

Obat asma dapat diberikan dengan penyuntikan, infus maupun diminum. Selain itu, ada pula obat asma yang penggunaannya dihisap atau disemprotkan. Obat yang berupa injeksi dan infus biasanya diberikan di rumah sakit. Untuk penggunaan sehari-hari di rumah, penggunaan obat semprot dan hisap (inhaler) lebih dianjurkan karena dengan cara dihisap, obat langsung bekerja cepat dan tepat ke saluran napas. Dosis yang diberikanpun kecil, yaitu 1/20 dosis minum, sehingga efek samping minimal, sehingga aman dipakai jangka panjang.

Tujuan pengobatan asma adalah mencapai asma yang terkontrol, di mana tidak ada lagi keterbatasan aktivitas yang diakibatkan asma. Penyandang asma seharusnya dapat hidup aktif dan normal bila asma terkontrol dengan baik.

Apakah Asma Anda Sudah Terkontrol..?
Status kontrol asma seseorang dapat diketahui dengan menggunakan Asthma Control Test (ACT). ACT adalah sebuah tes sederhana berbentuk kuisioner yang dapat membantu penyandang asma mengevaluasi asma telah terkontrol dengan baik.

source: http://medicastore.com/berita/145/Apakah_Asma_Anda_Sudah_Terkontrol.html

Sabtu, 08 November 2008

Kebiasaan Yang Merusak Otak

Sepuluh kebiasaan yang dapat merusak otak:

1. Tidak Sarapan
Mereka yang tidak sarapan akan memiliki tingkat gula darah yang rendah. Ini kekurangan pasukan gizi yang menyebabkan kemunduran otak.

2. Makan terlalu kenyang
Ini menyebabkan mengerasnya pembuluh otak yang menurunkan kekuatan otak.

3. Merokok
Ini menyebabkan penyusutan otak dan dapat berakibat Alzheimer.

4. Konsumsi gula berlebihan
Terlalu banyak gula mengganggu penyerapan protein dan gizi yang menyebabkan gizi buruk dan mengganggu perkembangan otak.

5. Polusi udara
Otak adalah pemasuok oksigen terbesar dalam tubuh kita. Menghirup udara terpolusi menurunkan pasokan oksigen ke otak, yang menyebabkan penurunan efisiensi otak.

6. Kurang tidur
Tidur membuat otak kita istirahat. Kurang tidur dalam jangka waktu lama mempercepat matinya sel-sel otak.

7. Tidur dengan kepala tertutup
Tidur dengan kepala tertutup meningkatkan konsentrasi karbon dioksida yang dapat menyebabkan efek merusak otak.

8. Bekerja selagi sakit
Bekerja keras atau belajar selama sakit dapat menurunkan efektivitas otak selain merusak otak.

9. Kurang stimulasi pikiran
Berpikir adalah cara terbaik untuk melatih otak kiita, dan kurangnya stimuasi pikiran dapat menyebabkan penyusutan otak.

10. Jarang berbicara
Percakapan intelektual akan mendorong efisiensi otak.

Apakah Anda sering melakukan hal-hal diatas? Berubahlah selagi masih ada kesempatan untuk hidup sehat.

Always Healthy Life and still Positive Thinking ^_^

By: Chrifto M Sepang
Fear the Lord is the Beginning of Knowledge